Latest courses

3-tag:Courses-65px

SEJARAH SINGKAT PEMBENTUKAN PASKIBRAKA

Photo PASKIBRAKA Angkatan Tahun 2010
bersama Bapak Bupati Ciamis dan Wakil Bupati Ciamis 

SEJARAH SINGKAT PEMBENTUKAN PASKIBRAKA

 Seorang ajudan Presiden Republik Indonesia pertama, Mayor (L) Hussein Mutahar (29 tahun), pada tahun 1946, di Istana Gedung Agung Yogyakarta mendapat tugas dari Presiden untuk mempersiapkan Upacara Bendera Hari Ulang Tahun Pertama Kemerdekaan Republik Indonesia. Pada saat itu Bapak Hs.Mutahar, mempunyai pemikiran bahwa untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa, sebaiknya pengibaran Bendera Pusaka Merah Putih (bendera pertama yang dikibarkan di Pegangsaan Timur 56 sebelum Presiden Soekarno membacakan teks Proklamasi) dilakukan oleh para pemuda Indonesia yang datang dari seluruh propinsi.
Karena saat itu pusat pemerintahan Republik Indonesia terpaksa harus pindah dari Jakarta ke Yogyakarta, akibat dari aksi teror Belanda, maka tidak mungkin keinginan mendatangkan para pemuda daerah itu berwujud. Sebagai gantinya Pak Mutahar memilih 5 (lima) pemuda pelajar putra perwakilan daerah yang ada di Yogyakarta, terdiri dari 3 orang putri dan 2 orang putra (jumlah 5 = simbol Pancasila).
Regu Pengibar Bendera Pusaka (RUKIBRAKA) dibentuk kembali pada Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1947 dan 1948, yang bertugas di istana Gedung Agung Yogyakarta, dengan komposisi anggota perwakilan daerah yang berbeda.
Dua puluh tahun kemudian, tahun 1966, Pak Hs. Mutahar diangkat menjadi Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka (Dirjen UDAKA) Dep. P dan K, dan setahun sesudah itu mendapat tugas dari Presiden Soeharto untuk mempersiapkan upacara bendera pada HUT Kemerdekaan Republik Indonesia XXI di Istana Merdeka.
Kesempatan untuk mewujudkan gagasan 20 tahun yang lalu, yaitu mendatangkan pemudi/pemuda utusan propinsi terbuka lebar. Tetapi waktu untuk pemanggilan itu sangat mendesak, perlu diuji coba dulu tata cara pendidikan/latihan dan penuaian tugas utamanya. Karena itu Pak. Hs. Mutahar minta bantuan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jakarta untuk menggunakan para pramuka penegak menjadi anggota Pasukan Pengerek Bendera Pusaka (PASKERAKA). Pola Pelatihannya menggunakan Latihan Pemuda "Pandu lbu Indonesia berPancasila".
Baru setelah uji coba ini dianggap berhasil, tahun 1968 mulai memanggil pemuda pelajar SMTA dari seluruh Indonesia, setiap Propinsi/Da Ist/DKI mengirim dua utusan seorang putra dan seorang putri. Hanya 23 dari 25 propinsi yang dapat mengirimkan utusannya. Pasukan yang dibentuk tahun 1968 ini dianggap sebagai Pasukan Pertama, yang terakhir mengibarkan Bendera Pusaka. Bendera Pusaka yang berusia 23 tahun (dibuat bukan dari kain yang bagus dan baru, dan dijahit oleh Ibu Fatmawati Soekarno serta pernah diselamatkan oleh Bapak Hs. Mutahar dari kemungkinan perampasan atas tentara Belanda) sudah dianggap tua untuk dikibarkan, warnanya pun sudah bukan putih dan merah lagi. Yang dikibarkan oleh PASKIBRAKA 1969 adalah duplikat Pusaka, dan Bendera Pusaka bertugas "mengiring" bendera yang akan dikibarkan dari tempat Inspektur Upacara (Presiden Republik Indonesia) ke tiang bendera 17 ini dan pula saat penurunan bendera sore hari. Mulai tahun 1974 pola latihannya sudah menggunakan Latihan "Perintis Pemuda".
PROPOSAL PURNA PASKIBRAKA INDONESIA

PENDAHULUAN
Hakekat pembinaan generasi muda dalam Pembangunan Nasional Bangsa Indonesia adalah usaha untuk menyiapkan kader penerus cita-cita perjuangan bangsa Indonesia dan manusia pembangunan yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berjiwa Pancasila sebagai Pandu Ibu Pertiwi.
PURNA PASKIBRAKA INDONESIA merupakan salah satu bagian dari generasi muda Indonesia yang selalu terus menerus membina diri agar memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, idealisme, patriotisme dan harga diri serta mempunyai wawasan yang luas, kokoh kepribadiannya, memiliki kesegaran jasmani dan daya kreasi serta dapat mengembangkan kemandirian, kepemimpinan, ilmu, keterampilan, semangat kerja keras dan kepeloporan.
Dalam upaya mewujudakan pembinaan tersebut maka Purna Paskibraka membentuk suatu wadah yang diberi nama PURNA PASKIBRAKA INDONESIA.
Dari uraian di atas dapat memunculkan berbagai pertanyaan tentang apa, siapa dan bagaimana¨ Purna Paskibraka. Dalam uraian berikut ini akan dikupas tentang Purna Paskibraka :
  • Organisasi Purna Paskibraka bernama PURNA PASKIBRAKA INDONESIA disingkat PPI. PPI berkedudukan di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ). Organisasi ini didirikan tanggal 21 Desember 1989 di Cipayung, Bogor, melalui MUNAS I PPI.
  • PPI berasaskan Pancasila dan berdasarkan UUD 1945. Organisasi ini bersifat kekeluargaan dan bukan bagian dari organisasi masyarakat / Orsospol manapun juga serta tidak menjalankan kegiatan politik.
  • Tujuan PPI :
Menghimpun dan membina para anggota agar menjadi arga NKRI yang
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, setia
dan patuh pada NKRI.
Mengamalkan dan mengamankan Pancasila.
Membina watak, kemandirian dan profesionalisme
  • Fungsi PPI :
Mendorong dan pemrakarsa pembaharuan dengan menyelenggarakan kegiatan yang kontributif.
Wadah pembinaan dan pengembangan potensi anggota.
  • Bagaimana kepengurusan organisasi PPI ?
Kepengurusan dari organisasi PPI ini disusun secara vertical dengan urutan :
  1. Purna Paskibraka Indonesia Pusat
  2. Purna Paskibraka Indonesia Propinsi / DT I
  3. Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten / Kota
Setiap kepengurusan dipimpin oleh Pengurus PPI yang berada di ibukota untuk pusat, Pengurus DT I untuk ibukota propinsi dan Pengurus DT II untuk ibukota kabupaten / kota.
Pelindung, Penasehat, dan Pembina organisasi disesuaikan dengan struktur organisasi pemerintahan yang mengurus tentang generasi muda. Misalnya untuk pelindung kabupaten / kota adalah Bupati / Walikota, Penasehat adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten / kota, serta Pembina adalah Kepala Sub Dinas Pemuda dan Olah Raga.
  • Bagaimana keanggotan dari PPI ?
Keanggotaan PPI dapat dibedakan menjadi :
  1. Anggota Biasa
Adalah pemuda / pelajar yang pernah bertugas sebagai anggota PASKIBRAKA di tingkat nasional, propinsi, kabupaten / kota pada tanggal 17 Agustus serta menjalani latihan dalam Gladian Sentra.
  1. Anggota Luar Biasa
Adalah mereka yang pernah menjadi komandan, pelatih, dan Pembina PASKIBRAKA.
  1. Anggota Kehormatan
Adalah mereka yang berjasa, berpartisipasi aktif / nyata kepada PASKIBRAKA dan Organisasi Purna Paskibraka Indonesia yang ditetapkan melalui musyawarah.
  • Keanggotaan PPI berhenti apabila :
  1. Yang bersangkutan meninggal dunia atau melanggar peraturan organisasi ( PO ).
  2. Apabila melanggar PO, pemberhentian dapat dilakukan melalui musyawarah.
  3. Sebelum dinyatakan diberhentikan, anggota yang bersagkutan diberi kesempatan membela diri.
  • Bagaimana penentuan arah kebijakan organisasi ?
Dalam organisasi ini MUNAS merupakan forum tertinggi untuk menetapkan program kerja dan kebijakan organisasi. MUNAS diadakan sekali dalam 4 tahun.
Wewenang dari MUNAS antara lain :
  1. Menetapkan laporan pertanggungjawaban pengurus pusat
  2. Menetapkan / menyempurnakan AD / ART
  3. Menetapkan program kerja dan kebijaksanaan organisasi.
  4. Memilih, mengangkat, dan memberhentikan pengurus pusat PPI.
  5. Menetapkan keputusan keputusan lain yang dianggap perlu.
Semua pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat, bila setelah diupayakan dengan sungguh-sungguh tetapi mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan suara terbanyak.
  • Apa kode etik dan atribut dari PPI ?
Kode Etik organisasi ini adalah Ikrar Putra Indonesia yang berbunyi :

IKRAR PUTRA INDONESIA

Aku mengaku Putra Indonesia, dan berdasarkan pengakuan itu :
  1. Aku mengaku, bahwa aku adalah makhluk Tuhan Al Khalik, Yang Maha Esa, dan bersumber pada Nya
  2. Aku mengaku, bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia
  3. Aku mengaku, berbangsa satu, bangsa Indonesia
  4. Aku mengaku, berjiwa satu, jiwa Pancasila
  5. Aku mengaku, bernegara satu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
  6. Aku mengaku, bertujuan satu, masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, sesuai dengan pembukaan UUD 1945
  7. Aku mengaku, bercara karya satu perjuangan besar dengan akhlak dan ikhsan menurut ridho Tuhan Yang Maha Esa.
Berdasarkan pengakuan-pengakuan ini dan demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban untuk mengamalkan semua pengakuan ini dalam karya hidupku sehari-hari. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati natku ini dengan Taufik dan Hidayah-Nya serta dengan Inayat-Nya.
  • Atribut PPI berupa :

LAMBANG
Adalah Bunga Teratai yang dilingkari rantai berbentuk bulatan dan segiempat berjumlah 16 pasang.
BENDERA
Berukuran 150 x 90 dengan warna dasar hijau yang di tengah-tengahnya berisi lambing berwarna emas dengan garis tengah 75 cm, dan tulisan PPI serta nama daerah masing-masing.
SERAGAM
  • Bagaimana cara untuk membubarkan organisasi ini ?
Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan melalui MUNAS luar biasa yang khusus diadakan untuk itu (pembubaran). Pembagian harta kekayaan ditetapkan bersamaan dalam kegiatan MUNAS luar biasa tersebut.